|
Bersama,Ms Tanya dan Mr. Nicholas |
Salah satu pengalaman yang tidak akan terlupakan adalah menempuh pendidikan selama 1 tahun di negeri orang lain.Datang sebagai pendatang dari negara yang berada dibelahan lain dunia,pasti membuat saya sedikit mengalami stress karena takut mendapatkan tindakan rasisme dari orang eropa.Tetapi setelah 1 bulan bersekolah di Swiss,perlakuan penduduk sekolah kepada saya justru sangat berbanding terbalik dengan ekspetasi saya,mereka justru sangat membantu saya beradaptasi dengan sistem pendidikan dan budaya disana.Apa lagi 2 wali kelas saya,Madame Tanya dan Monsiuer Nicholas yang selalu menasehati saya dan mensupport saya agar tidak gugup dalam kegiatan sehari hari disekolah. Awal-awal kedatangan saya,saya disambut baik oleh teman-teman sekelas,mereka bahkan langsung bertanya-tanya tentang asal saya,bagaimana keadaan saya,kesan pesan tinggal diSwiss,wisata yang ada di negara saya,dll.Oh iya sekolah ini merupakan sekolah dasar negeri di Lausanne yang bernama Ecole De Montoie.Hari Hari berlalu seperti sekolah biasa diindonesia,saya juga sudah bisa berbaur dengan teman teman di sekolah baru saya.
Ada beberapa momen yang tidak akan saya lupakan,Salah satunya adalah saat saya berulang tahun ke 8.Dimana saya diberikan kejutan oleh wali kelas saya dan teman-teman sekelas saya. |
Bersama Thomas,salah 1 teman kelas |
|
Bersama Mr. Nicholas |
Ada lagi dimana saat moment musim dingin kami pergi kesuatu tempat untuk bermain sledgeing disalah 1 taman di Lausanne |
Saya dan teman saya,Marco sedang menunggu keberangkatan. |
Dihari terakhir sekolah,dimana hari yang paling sedih selama bersekolah disana,dimana saya merasakan budaya sekolah yang berbeda,dan menggunakan bahasa yang berbeda.Baru saya bisa beradaptasi disana,tetapi waktu tetap berjalan dan waktu itu terasa sangat cepat sekali.Berbulan-bulan bermain berasama,mengukir memori yang tidak akan terlupakan,suka dan duka bersama selama 1 tahun disana terasa seperti sudah berteman bertahun tahun.
|
Beberapa foto dengan teman sekelas |
Pengalaman yang tidak terlupakan tentunya bagi saya,memori yang sangat berbekas bisa bersekolah dinegeri orang lain.Saya rasa sistem pendidikan disana juga sangat unggul jauh dibanding di Indonesia,dimana di Swiss siswa tidak dituntut untuk mendapat nilai yang bagus,mereka bisa memilih pendidikan sesuai minat mereka,tidak ada ulangan yang membebani pikiran siswa dan tidak ada tuntutan nilai harus sempurna,diSwiss benar-benar bersekolah sesuai dengan minat dan bakat,apabila minat bakat ada diolahraga,maka akan dipindah ke sekolah yang fokus dengan olahraga,tentu materi umum juga ada,tapi tidak terlalu terfokus kesana.Jam waktu istirahat juga sangat baik untuk menjaga agar siswa tidak bosan dikelas,contohnya saat istirahat makan siang siswa diberi waktu 1 jam 30 menit untuk istirahat dan diperbolehkan pulang.Dibanding diindonesia yang hanya 1 jam perhari,dibagi 2 pagi dan makan siang,yang makan siang 30 menit itu juga harus sudah termasuk waktu solat.Mungkin kita masih belum sebaik disana,tapi semoga kedepanya lebih baik.Untuk teman-teman disana,semoga kita dipertemukan kembali disuatu saat nanti,Merci mon ami!
Komentar
Posting Komentar